
Sementara, robot pemain biola lebih ditampilkan kelihaiannya sebagai robot humanoid. Robot berwarna putih yang berkaki dua dan setinggi 152 centimeter itu menyuguhkan instrumentalia lagu Pomp and Circumstance, mars yang sering dimainkan saat upacara wisuda di Jepang.
“Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, kami akan memulai pengujian awal dan menilai bisnis apa yang membuthkannya,” ujar Presiden Toyota, Katsuaki Watanabe. Dalam cetak birunya yang diberi judul Global Vision 2020, Toyota menempatkan robotika sebagai salah satu bisnis inti (core business) mulai tahun 2020.
Riset dan pengembangan di bidang robotika akan ditingkatkan dengan menambah jumlah insinyur ahli menjadi 200 orang dalam tiga tahun ke depan. Fasilitas riset teknologi robot di salah satu pabrik Toyota di Jepang mulai dibangun tahun depan. Toyota juga akan mengajak universitas dan pemerintah untuk mengembangkan aplikasi praktis memanfaatkan robot-robot buatannya, termauk dengan perusahaan swasta lainnya.

Di Jepang, pengembangan robot yang semakin pintar didorong kebutuhan tenaga pembantu. Penduduk Jepang diperkirakan akan didominasi lansia di atas usia 65 tahun – hingga 40 persen dari total populasi – pada tahun 2055.
Sumber : http://m4sadikin.wordpress.com/2008/11/29/toyota-hi-tec/
keren.salam kenal
BalasHapusuih..
BalasHapuskeren..
berarti punya perasaan ia robotx ji..
keren ji...
BalasHapuspak totok iku sing nggawe..
hahahaha,,
Setuju deb... hahahah Pak Totok Emang Topz
BalasHapus