OKK STIKOM Surabaya

Kamis, 06 Agustus 2009

Memaki Kurangi Rasa Sakit

Ketika tangan terjepit pintu, terlindas container ^^, tertabrak kereta api ^^ seseorang pasti akan berteriak dan mengucapkan kata makian ( baca : misuh ). Orang lain yang mendengar kata-kata kasar yang dilontarkan mungkin akan merasa risih. Namun tahukah Anda? Bagi orang yang mengucapkannya, hal itu akan sedikit mengurangi rasa sakit akibat terjepit.

Hal ini sudah dibuktikan dengan penelitian ilmiah. Ilmuwan dari Keele University di London, Richard Stephens mengatakan, memaki adalah kegiatan yang telah lama dilakukan manusia beratus-ratus tahun lamanya dan merupakan fenomena bahasa manusia yang paling universal.

"Memaki berasal dari pusat emosi otak yang muncul di otak bagian kanan dan menjadi pusat produksi bahasa," kata Stephens seperti dikutip dari Live Science, Sabtu (1/8/2009).

Bersama dengan timnya, Stephens melakukan sebuah uji coba yang melibatkan 64 orang sukarelawan untuk membuktikan hipotesis ini.

Menurut mereka, memaki seringkali terjadi akibat efek melebih-lebihkan yang timbul dari rasa sakit yang dialami seseorang. Mereka menduga, dengan memaki itulah maka manusia bisa menoleransi rasa sakit.

Dalam studi ini, tangan para sukarelawan direndam dalam kolam air es selama mungkin hingga mereka merasa tak tahan dan melontarkan kata-kata makian.

Para partisipan yang memaki, mengakui bahwa mereka bisa meredam rasa sakit mereka setelah melontarkan kata-kata kasar. Sebaliknya, mereka yang diam saja tidak bisa menahan lebih lama penderitaan mereka.

Stephens mengatakan, memaki dan toleransi terhadap rasa sakit memiliki hubungan yang erat. Pasalnya, memaki memicu respons daya tahan tubuh seseorang secara alamiah.

"Memaki mampu meningkatkan tingkat agresi yang berlawanan dengan rasa tak berdaya sehingga pelakunya merasa lebih kuat," tandasnya.

( Tapi jangan maki-maki terus agar merasa kuat. ^^)

1 komentar: